TOPENG RATU DRAMA

Aku mengenal mereka sejak beberapa tahun yang lalu. Mengenal mereka karena kami disatukan di tempat yang sama dan menjalankan visi-misi yang sama. Mereka tak jauh berbeda dengan umurku mungkin selisih satu atau dua tahun sja..

Bertahun-tahun bersama dalam lingkaran ini menjadikan aku mulai sedikit demi sedikit memahami mereka. Mereka yang selalu bersikap manis didepan ternyata tak selalu manis adanya. Aku tahu sifat mereka tapi aku berusha untuk tetap berhusnul zhan dan berdoa semoga Allah memudahkan jalan mereka untuk menjadi lebih baik. Beberapa tahun telah berlalu dan kami masih tetap berda di sini di lingkaran ini. Kami setiap hari bertemu, bermusyawarah menyusun setiap strategi dalam pencapaian visi misi ini.

Namun sesuatu terjadi menjelang akhir masa tahun pertama ini. Aku dikagetkan dengan kedatangan sebuah surat..
Surat yang menjadi awal topeng mereka dibuka satu persatu. Topeng yang selama ini terlalu manis tetapi ternyata buruk di dalamnya. Kubuka surat yang ditujukan untuk kami, aku kaget dengan setiap kata mereka, ini rasanya seperti kudeta, mereka berupaya melengserkan kami dengan cara yang tidak baik.. kenapa?? Apa salah kami?? Aku bertanya dalama hati. Setiap hari kita bertemu, bermusyawarah bersama lalu tidak bisakah kalian langsung mengutarakan ketika ada yang tidak berkenaan supaya kita sama-sama memperbaiki untuk terwujudnya tujuan lembaga ini. Tidak bisahkah kita bersama duduk berbicara dari hati ke hati tentang ini. Seribu tanya didalam hatiku. Kenapa dan kenapa??

Aku merasa seperti ditusuk dari belakang dengam pedang yang begitu banyak, mereka selama ini menyimpan dendam kepada kami. Mereka selama ini hanya memakai topeng memainkan setiap drama yang mereka susun skenarionya. Mereka layaknya sang artis yang piawai memainkan peran di panggung sandiwara ini. Mereka dengan topengnya telah membuat kami terlalu percaya bahwa mereka sudah berubah..

Sore itu kami berkumpul membahas tentang surat kudeta itu, tak banyak yang dapat kami lakukan. Surat itu telah sampai dipimpinan kami. Sekarang kami hanya bisa menunggu keputusan tentang ini. Tapi Kami bersepakat untuk tetap menjalankan amanah seperti biasanya, tentunya sambil berdoa-berusha-tawakal kepada Allah. Kini Topeng mereka para ratu drama itu telah terbuka.. Kami masih berharap semoga Allah memberi hidayah. Semoga dendam itu perlahan menjadi cinta.

Perlahan senja mulai berganti malam dan musyawarah kami berakhir sekarang kami hanya menunggu keputusan apakah kami tetap berda di sini ataukah kami akan dipindahkan ke tempat lain. Entahlah...
Wallahu'alam

Komentar

Postingan Populer